Jumaat, 17 Jun 2011

Coffee Prince(Episod 13)



Eun-sae kembali berulah, ia memperlakukan Min-yeop, yang masih dimabukkan oleh cinta, seperti budak mulai dari membawakan kursi, payung, hingga mentraktir gadis itu. Keruan saja, kelakuannya langsung dicela oleh Ha-rim, yang menyarankan Min-yeop untuk berkencan dengan gadis lain.

Di tempat lain, Eun-chan dan Han-gyeol melakukan kencan pertama mereka dengan unik : makan mie di kediaman Han-gyeol. Berbicara soal kemungkinan keberangkatan pemuda itu ke Amerika dalam waktu dekat, jantung Eun-chan berdetak lebih cepat ketika Han-gyeol menawarinya supaya ikut.

Melihat wajah gadis itu yang memerah, dengan cepat Han-gyeol menyebut bahwa bila Eun-chan tidak mau tinggal bersama, mereka bisa menyewa apartemen yang terpisah. Saking gembiranya, saat pulang Eun-chan langsung menceritakan tawaran itu pada sang ibu dan adik. Namun, reaksi Eun-sae sama sekali tidak disangka : ia marah-marah sambil menyebut tanpa Eun-chan, keluarganya bakal mengalami kesulitan.

Namun dibalik reaksinya yang berlebihan, EUn-sae sebenarnya punya maksud mulia : ia ingin bisa sukses terlebih dahulu dan membahagiakan Eun-chan yang telah banyak berkorban. Sementara itu, Eun-chan sendiri tidak begitu saja setuju, gadis itu berharap bisa mandiri dan hidup dari jerih-payahnya sendiri bila suatu saat mengikuti Han-gyeol ke Amerika.

Dari Ha-rim, Eun-chan juga mendengar bahwa Han-gyeol telah mendapat tawaran kerja di Amerika dan tidak ingin mencegah karir pemuda itu. Saat baru saja pulang ke rumah, Eun-chan sudah mendapat telepon dari Han-gyeol, yang meminta gadis tomboy itu untuk datang ke apartemennya.

Begitu melihat wajah sedih Han-gyeol, apalagi ceritanya tentang identitas sang ayah kandung, Eun-chan dengan penuh perhatian langsung memeluknya. Tidak cuma itu, Eun-chan juga menggiring pemuda itu untuk menghirup udara segar sambil membicarakan soal hubungan mereka ke depan. Akhirnya diputuskan bahwa Han-gyeol, yang sempat terlihat enggan, berangkat sendirian ke Amerika.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Han-seong. Setelah beberapa hari kehilangan semangat hidup, ia mendapati tas Yoo-joo didalam rumah pada suatu malam. Begitu masuk kamar, Han-seong melihat tubuh perempuan yang dicintainya itu tertidur lelap diatas ranjangnya. Rupanya, Yoo-joo menghilang selama beberapa hari untuk menenangkan diri sebelum kemudian akhirnya kembali ke pelukan Han-seong.

Di kafe, secara tidak sengaja Han-gyeol mendengar nasehat (sesat) Ha-rim pada Eun-chan tentang cara memperlakukan pria. Tambah kesal apalagi setelah melihat para penghuni Coffee Prince lain memperbudak gadis yang dicintainya itu, Han-gyeol langsung berteriak kesal.

Keruan saja, aksinya membuat Ha-rim, Min-yeop dan Sun-ki bengong. Dasar konyol, mereka malah membalas dengan cara yang tidak kalah kocak : menarik Eun-chan yang berada di lantai dua untuk kemudian diperlakukan seperti putri kerajaan. Aksi tersebut sukses membuat Eun-chan terkikik-kikik. Apalagi ketika ditanya, Han-gyeol dengan senyum lebar menyebut teguran itu dilakukan supaya Eun-chan tidak terlalu lelah.

Wajah Han-gyeol sedikit berubah saat mendapat telepon yang mengabari kalau ayah kandungnya bakal meninggalkan Korea untuk kembali ke Austria. Untungnya lagi-lagi ada Eun-chan yang siap menghibur. Pagi-pagi sekali, gadis itu datang ke kediaman Han-gyeol dan memberikan kejutan yang langsung membuat pemuda itu tersenyum lebar.

Meski sempat diawal dengan kaku, Han-gyeol akhirnya bisa melepas kepergian sang ayah dengan senyuman. Di perjalanan pulang, ia menelepon Eun-chan untuk mengucapkan terima kasih dan menyebut akan selalu jujur sambil berharap Eun-chan melakukan hal yang sama.

Coffee Prince(Episod 12)



Han-gyeol yang merasa dibohongi mengaku tidak mengenali Eun-chan lagi, pemuda yang tidak pernah berbohong dihadapannya. Sia-sia usaha Eun-chan untuk meyakinkan pemilik Coffee Prince itu untuk mengubah niatnya. Dengan wajah yang tertunduk lesu, ia langsung mengganti pakaiannya dan pulang.

Sikap Han-gyeol membuat Hong Gae-sik kesal, dan memutuskan untuk pergi. Bisa ditebak, hal itu langsung membuat para penghuni Coffee Prince kelabakan karena hanya pria itu yang mahir meracik kopi. Saat termenung, mendadak Han-gyeol ditelepon Han-seong, yang dengan cepat membeberkan kronologis awal pertemuannya dengan Eun-chan dan menyebut kalau sejak awal gadis itu hanya menyukai Han-gyeol.

Ucapan itu keruan membuat han-gyeol mulai gundah dan berpikir ulang. Sementara itu dalam kesibukan akibat absennya Hong Gae-sik, Sempat terjadi adu mulut antara Sun-ki dan Ha-rim, yang dianggap sebagai biang semua masalah karena mulut besarnya yang membeberkan identitas Eun-chan kepada Han-gyeol.

Setelah bertemu Han-gyeol, Yoo-joo memutuskan untuk pergi ke Amerika mengikuti DK dan meninggalkan semuanya. Sempat adu mulut sengit saat mengantar gadis itu (yang akhirnya turun ditengah jalan), Han-seong langsung bergegas menyusul ke bandara. Sayang, disana ia tidak sempat bertemu Yoo-joo.

Merasa lelah setelah menghadapi berbagai masalah, tanpa sengaja Han-seong bertemu Eun-chan di depan sebuah toko. Dua orang yang sama-sama sedang patah hati itu akhirnya bicara panjang-lebar, dan Eun-chan dinasehati untuk tidak menyerah lebih dulu karena Han-seong yakin kalau sepupunya Han-gyeol bakal muncul lagi cepat atau lambat.

Kewalahan menghadapi pesanan tanpa kehadiran Hong Gae-sik dan Eun-chan, Han-gyeol terus dinasehati oleh para bawahannya untuk mau memaafkan kesalahan gadis itu. Namun, yang dilakukannya pertama kali adalah mendatangi rumah sang sepupu Han-seong untuk bicara dari hati ke hati.

Setelah menyelesaikan kesalahpahaman yang selama ini terjadi, Han-gyeol mendatangi rumah Eun-chan dan setelah menunggu cukup lama akhirnya memutuskan pulang. Tapi, yang ditunggu justru malah ada di apartemennya. Saat pulang, Eun-chan meninggalkan jejak berupa biji-biji yang berjatuhan dari kantong belakang sepedanya. Keruan saja, Han-gyeol dan Eun-chan kembali bertemu saat sama-sama memunguti biji yang bertaburan di jalan.

Di taman yang sepi, keduanya bicara serius. Diawali oleh Eun-chan, yang sambil menangis meminta maaf karena telah membohongi Han-gyeol. Sambil menyindir gadis itu sebagai orang cengeng, Han-gyeol secara mengejutkan juga balik minta maaf sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Eun-chan.

Keesokan harinya, Ha-rim dibuat terbengong-bengong melihat Eun-chan dan Hong Gae-sik telah kembali ke Coffee Prince. Melihat wajah gadis itu yang merah-padam, para penghuni Coffee Prince langsung menyorakinya karena telah menebak kalau Eun-chan dan Han-gyeol tidak cuma sudah berbaikan, namun juga telah mengutarakan perasaan masing-masing.

Wajah Han-gyeol langsung sumrigah melihat skuter Eun-chan sudah diparkir didepan Coffee Prince dan saat jam istirahat, keduanya berjalan sambil bergandengan tangan di taman. Kebersamaan itu akhirnya terputus oleh telepon Han-seong, yang mengabarkan kalau Yoo-joo ternyata tidak ada di New York.

Coffee Prince(Episod 11)



Bisa dibayangkan, bagaimana berseri-serinya Eun-chan saat Han-gyeol mengutarakan kerinduan meski baru berpisah beberapa waktu sebelumnya. Sambil menahan degup jantungnya yang semakin cepat, Eun-chan memutuskan untuk membuka identitas dirinya pada Han-gyeol.

Tidak main-main, Eun-chan memutuskan untuk berpakaian perempuan keesokan harinya saat datang ke Coffee Prince. Sayang tujuannya untuk bertemu dengan Han-gyeol harus tertunda, karena pria yang dicarinya sedang berhadapan dengan seorang pria dari masa lalunya. Di kafe, Eun-chan harus menghadapi Ha-rim yang marah besar karena merasa ditipu habis-habisan.

Ucapan Ha-rim langsung membuat Eun-chan berpikir ulang, dan saat Han-gyeol kembali, gadis itu telah mengenakan seragam prianya. Kali ini, giliran Eun-chan yang terlihat kikuk dan berusaha menghindari tatapan Han-gyeol. Tidak sadar apa yang seharusnya terjadi, Han-gyeol menceritakan pertemuannya dengan pria yang memiliki hubungan masa lalu dengannya sambil menunjukkan foto sang mendiang ibu pada Eun-chan.

Begitu tahu kalau Eun-chan tidak memberitahu yang sebenarnya, Ha-rim yang jengkel akhirnya kelepasan bicara. Bisa ditebak, Han-gyeol langsung meledak saat berpapasan dengan Eun-chan sebelum kemudian keluar dan memacu mobilnya sekencang mungkin. Kemarahan Han-gyeol berlanjut saat dihubungi lewat telepon, ia tidak terima saat tahu semua orang termasuk Han-seong dan Yoo-joo tahu akan rahasia Eun-chan kecuali dirinya.

Demi melampiaskan kekesalannya, Han-gyeol mendatangi Han-seong dan memukul sang sepupu saat menolak berbicara soal Eun-chan. Begitu pulang, ia mendapati Eun-chan sudah menunggu didepan apartemennya. Dengan air mata berurai, Eun-chan terus meminta maaf dan berusaha menjelaskan alasan kenapa ia tidak berani berbicara soal kebenaran.

Sayang meski mestinya merasa lega karena Eun-chan adalah perempuan, Han-gyeol justru marah besar karena telah dibohongi selama beberapa bulan. Begitu kembali ke Coffee Prince, keputusan sang pemilik sudah bulat : Eun-chan harus diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pelayan.

Hubungan yang bersifat terbuka akhirnya membuat Yoo-joo dan Han-seong menderita. Meski mengaku kalau dirinya bakal kembali ke New York bersama DK mantan kekasihnya, Yoo-joo tidak bisa membohongi perasaannya. Saat berusaha menyakiti Han-seong dengan menggunakan DK, gadis itu malah menangis tersedu-sedu dan mengaku didepan Han-seong ingin dinomorsatukan di hati sang kekasih.

Terus dipusingkan oleh pertentangan internal didalam Coffee Prince, Hong Gae-sik akhirnya memutuskan untuk ikut campur dan mendatangi kediaman Han-gyeol. Dengan caranya yang unik, pria setengah baya itu berusaha menyelesaikan masalah diantara sang partner dengan Eun-chan.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Eun-chan menangis karena seorang pria. Apalagi, kemarahan Han-gyeol bukannya mereda malah semakin menjadi-jadi. Di dapur, ia terus disindir oleh sang majikan soal kejujuran dan penderitaan yang dialami Han-gyeol saat merasa dirinya sebagai pencinta sesama jenis. Dengan suara pelan dan berlinang air mata, Eun-chan menyebut bahwa semua dilakukan karena ia takut kehilangan Han-gyeol.

Coffee Prince(Episod 10)



Dengan jujur, Eun-chan mengaku ingin kembali ke situasi semula dengan Han-seong dan menyebut kalau dihatinya sudah ada sosok Han-gyeol. Meski terkejut dengan keterusterangan itu, Han-seong mengaku sudah bisa merasakan ada sesuatu yang beda antara Eun-chan dan Han-gyeol.

Sementara itu, Ha-rim akhirnya menyusul Han-gyeol di apartemennya untuk menanyakan keadaan pemilik Coffee Prince itu. Dengan wajah muram dan isi apartemen yang berantakan, pemuda itu akhirnya mengaku kalau dirinya sangat menyukai Eun-chan namun tidak menerima keadaan sebagai pencinta sesama jenis.

Keesokan harinya, Han-gyeol akhirnya kembali ke Coffee Prince namun sifatnya ke Eun-chan bertambah dingin. Saat mengantar pesanan, pertengkaran antara keduanya tidak bisa dihindari lagi. Bahkan saat ditarik keluar, Eun-chan malah nekat menghalangi mobil Han-gyeol dengan wajah geram.

Dengan suara keras, Han-gyeol menyebut bakal bertahan dengan perasaannya hingga sebulan kedepan sebelum kemudian meninggalkan semuanya termasuk Eun-chan. Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya hati Eun-chan, yang sepanjang perjalanan pulang terus meneteskan air mata.

Sejak kejadian itu, hubungan Eun-chan dan Han-gyeol terasa janggal. Untungnya Eun-chan punya kesibukan lain : persiapan konser bersama para penghuni Coffee Prince untuk menghibur pelanggan. Di sisi lain, Ha-rim mulai setuju apabila Eun-chan dan Han-gyeol terlibat hubungan sesama jenis demi menghindari penderitaan keduanya.

Hanya dengan bermodalkan drum air dan teko, konser Coffee Prince dimulai dengan sambutan meriah ditengah hawa musim panas yang menyengat. Salah satu penonton yang hadir adalah Han-seong, yang langsung dicemburui Han-gyeol demi melihat keakraban Eun-chan yang dianggap tidak biasa.

Gara-gara cemburu, Han-gyeol langsung menyindir keduanya dan menyebut kalau Han-seong memperlakukan Eun-chan seperti perempuan (tanpa sadar arti ucapannya). Keruan saja, Eun-chan yang tidak enak hati langsung keluar untuk berjalan-jalan. Dengan cepat, Han-seong langsung menyusul dan menghibur gadis yang menangis tersedu-sedu itu.

Menemani Eun-chan berjalan pulang, Han-seong mengaku sangat menikmati setiap tingkah gadis itu dan meminta Eun-chan berjanji untuk terus bersikap biasa dihadapannya. Sayangnya di sisi lain, kedekatan tersebut malah membuat hubungan Han-seong dengan Yoo-joo, yang sedang diantar pulang oleh Han-gyeol, semakin renggang.

Sikap posesif Han-gyeol terhadap Eun-chan semakin menjadi-jadi. Begitu melihat Min-yeop (yang saking girangnya karena mulai diperhatikan Eun-sae) memeluk Eun-chan, matanya langsung membelalak dan buru-buru menarik bawahannya itu sambil berpura-pura membuka obrolan.

Sadar kalau Han-seong sudah menemukan cinta yang lain, Yoo-joo memutuskan untuk menerima tawaran mantan kekasihnya DK untuk kembali ke New York. Bisa dibayangkan bagaimana kelimpungannya Han-seong, yang langsung memohon supaya gadis itu tidak pergi. Sayang, nampaknya keputusan Yoo-joo sudah bulat.

Ditengah kekagetan yang dialami oleh Ha-rim saat tahu kalau Eun-chan adalah perempuan, Han-gyeol memutuskan untuk tidak berpura-pura lagi. Ia langsung membalikkan mobilnya kembali ke Coffee Prince dan langsung mencium Eun-chan dengan lembut (yang kemudian dibalas oleh 'pemuda' itu). Dengan suara pelan, Han-gyeol mengaku kalau dirinya menyukai Eun-chan dan berharap bisa menjalin hubungan.

Khamis, 16 Jun 2011

Coffee Prince(Episod 9)

Menghabiskan waktu makan pagi berdua sambil bercanda, kedekatan Eun-chan dan Han-gyeol terlihat jelas di mata para penghuni Coffee Prince dan memancing reaksi beragam, mulai dari Hong Gae-sik yang tersenyum sinis, Min-yeop yang tertawa geli, hingga Sun-ki yang memanfaatkan situasi Eun-chan untuk menyuruhnya melakukan ini-itu.

Satu-satunya yang kebingungan adalah Ha-rim, yang merasa kedekatan Eun-chan dan Han-gyeol sebagai sesama pria tidak wajar. Namun dengan wajah sedikit panik, Han-gyeol mengaku kalau hubungannya dengan Eun-chan adalah bagai kakak dan adik.

Sempat ragu-ragu, Yoo-joo akhirnya berinisiatif untuk menemui Eun-chan dan langsung bernapas lega saat tahu meski gadis itu sempat menyukai Han-seong, namun hatinya kini milik Han-gyeol. Sayangnya Han-seong ternyata masih merasakan hal yang sama, dan mengaku apa yang terjadi sama persis seperti Yoo-joo dua tahun silam.

Sekian lama tertunda, akhirnya niat untuk membersihkan rumah Hong Gae-sik (yang juga ditinggali Sun-ki dan Ha-rim) akhirnya kesampaian juga. Namun belum lama dimulai, sudah terjadi keributan yang disebabkan oleh Eun-sae yang terus menempel Sun-ki dan memperlakukan Min-yeop bagai seorang pembantu. Keruan saja, pemuda bertubuh kekar itu langsung marah-marah dan menarik adik Eun-chan itu keluar.

Setelah cukup lama merasakan ketenangan, suasana panas mulai dirasakan oleh para penghuni Coffee Prince. Yang pertama adalah pertengkaran antara Min-yeop dan Sun-ki akibat masalah Eun-sae, dan yang berikutnya adalah konfrontasi antara Han-gyeol dan sang ayah. Rupanya, pria itu sudah tahu asal-usulnya sebagai anak angkat.

Hatinya semakin sakit saat tahu bahwa sang ayah-lah yang ternyata meninggalkan ibunya sampai perempuan yang melahirkannya itu meninggal dan Han-gyeol sempat dimasukkan ke dalam panti asuhan sampai usianya tiga tahun. Dalam keadaan hati yang kalut, cuma satu orang yang terpikir oleh Han-gyeol untuk dihubungi : Eun-chan.

Pilihannya tidak salah, Eun-chan mampu membuat suasana hatinya menjadi lebih baik. Saat berjalan di pinggir pantai, Eun-chan merasakan kesedihan Han-gyeol saat menuturkan tentang masa lalunya. Melihat wajah pemuda itu, Eun-chan tanpa ragu-ragu menanyakan apa yang disukai Han-gyeol dari dirinya. Sambil tersenyum, Han-gyeol menggandeng tangan Eun-chan dan menyebut hal itu boleh dilakukan mengingat status mereka sebagai saudara angkat.

Meskipun terus menyebut kalau keduanya adalah saudara angkat, namun Han-gyeol tidak bisa menutupi perasaannya terhadap Eun-chan. Bahkan saat 'pemuda' itu tertidur, Han-gyeol merangkulnya dari belakang dan merasakan sensasi yang berbeda.

Makin merasa dirinya tidak normal, Han-gyeol menyebut kalau Eun-chan diberhentikan dari pekerjaannya. Mengira kalau ucapan tersebut hanya main-main, Eun-chan yang telah menunggu kedatangan Han-gyeol dengan sumrigah didepan kafe terkejut melihat wajahh pemuda itu yang begitu dingin. Seperti yang bisa ditebak, keduanya langsung terlibat adu mulut sengit.

Dengan suara tinggi, Eun-chan mengaku tahu bahwa hal itu disebabkan oleh perasaan Han-gyeol kepadanya. Tidak memperdulikan ucapan pegawainya tersebut, Han-gyeol langsung pergi dan sejak kejadian itu tidak pernah lagi muncul di Coffee Prince.

Keruan saja, kejadian tersebut membuat Eun-chan uring-uringan. Bahkan kehadirannya, yang terus menggedor-gedor pintu apartemen Han-gyeol, tidak diperdulikan oleh pemuda yang terus mengurung diri dan meratapi ketidaknormalannya itu.

Coffee Prince(Episod 8)

Kegugupan Han-gyeol terlihat Eun-chan, yang langsung berandai-andai bahwa pria itu pasti tidak keberatan kalau dirinya adalah seorang wanita. Berusaha menutupi perasaannya, Han-gyeol berseloroh kalau dirinya tidak akan mau bersama Eun-chan yang pastinya bakal lebih mengesalkan dari sosok yang sekarang.

Sadar kalau Han-gyeol begitu gundah, Eun-chan sempat berpikir untuk membuka identitas sebenarnya. Namun di sisi lain, ia juga takut kehilangan sang atasan sebagai orang terdekatnya. Melihat kegundahan sang kakak, Eun-sae memberikan nasehat yang sangat berharga.

Pelan tapi pasti, Eun-chan mulai dekat dengan keluarga Han-gyeol. Hal itu terlihat ketika ia diajak untuk mengunjungi nenek Han-gyeol, yang mulai menyukai sosok 'pemuda' itu, di rumah sakit. Namun, kehadiran Han-seong dan Yoo-joo mengubah semuanya.

Secara tidak sengaja, Eun-chan melihat Han-gyeol berbaring di pangkuan Yoo-joo dan mulai merasa terganggu. Diam-diam, 'pemuda' itu merasa sedih karena meski sudah melakukan banyak hal untuk Han-gyeol, namun sang atasan ternyata lebih memilih Yoo-joo daripada dirinya. Sejak saat itu, Eun-chan mengacuhkan Han-gyeol, yang sudah tentu kebingungan.

Saat jam istirahat, Han-gyeol akhirnya tidak tahan lagi ketika Eun-chan dengan terang-terangan menghindarinya. Ia langsung menarik 'pemuda' itu kebelakang, dan disana Eun-chan mengaku hatinya perih karena ingin bersama Han-gyeol namun tidak bisa mengingat keduanya sama-sama pria.

Keruan saja, Han-gyeol mulai merasa dirinya tidak normal, dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter saat menjenguk neneknya di rumah sakit. Siapa sangka, dokter yang memeriksa tidak kalah kacau dan membenarkan ketakutan Han-gyeol.

Di restoran, Sun-ki yang sedang bertanya soal cara Eun-chan tampil seperti laki-laki terlibat adu mulut dengan Min-yeop. Keributan keduanya terdengar oleh Han-gyeol yang baru datang, yang langsung menegur mereka. Siapa sangka, Eun-chan malah membalas teguran itu. Meski sempat sebal, Han-gyeol tersenyum gembira karena Eun-chan sudah mau bicara lagi dengannya.

Coffee Prince(Episod 8)

Kegugupan Han-gyeol terlihat Eun-chan, yang langsung berandai-andai bahwa pria itu pasti tidak keberatan kalau dirinya adalah seorang wanita. Berusaha menutupi perasaannya, Han-gyeol berseloroh kalau dirinya tidak akan mau bersama Eun-chan yang pastinya bakal lebih mengesalkan dari sosok yang sekarang.

Sadar kalau Han-gyeol begitu gundah, Eun-chan sempat berpikir untuk membuka identitas sebenarnya. Namun di sisi lain, ia juga takut kehilangan sang atasan sebagai orang terdekatnya. Melihat kegundahan sang kakak, Eun-sae memberikan nasehat yang sangat berharga.

Pelan tapi pasti, Eun-chan mulai dekat dengan keluarga Han-gyeol. Hal itu terlihat ketika ia diajak untuk mengunjungi nenek Han-gyeol, yang mulai menyukai sosok 'pemuda' itu, di rumah sakit. Namun, kehadiran Han-seong dan Yoo-joo mengubah semuanya.

Secara tidak sengaja, Eun-chan melihat Han-gyeol berbaring di pangkuan Yoo-joo dan mulai merasa terganggu. Diam-diam, 'pemuda' itu merasa sedih karena meski sudah melakukan banyak hal untuk Han-gyeol, namun sang atasan ternyata lebih memilih Yoo-joo daripada dirinya. Sejak saat itu, Eun-chan mengacuhkan Han-gyeol, yang sudah tentu kebingungan.

Saat jam istirahat, Han-gyeol akhirnya tidak tahan lagi ketika Eun-chan dengan terang-terangan menghindarinya. Ia langsung menarik 'pemuda' itu kebelakang, dan disana Eun-chan mengaku hatinya perih karena ingin bersama Han-gyeol namun tidak bisa mengingat keduanya sama-sama pria.

Keruan saja, Han-gyeol mulai merasa dirinya tidak normal, dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter saat menjenguk neneknya di rumah sakit. Siapa sangka, dokter yang memeriksa tidak kalah kacau dan membenarkan ketakutan Han-gyeol.

Di restoran, Sun-ki yang sedang bertanya soal cara Eun-chan tampil seperti laki-laki terlibat adu mulut dengan Min-yeop. Keributan keduanya terdengar oleh Han-gyeol yang baru datang, yang langsung menegur mereka. Siapa sangka, Eun-chan malah membalas teguran itu. Meski sempat sebal, Han-gyeol tersenyum gembira karena Eun-chan sudah mau bicara lagi dengannya.

Coffee Prince(Episod 7)

Setelah berulang kali mencuri-curi pandang, Han-gyeol mengajak Eun-chan pergi dari Coffee Prince saat jam kerja dengan alasan untuk membeli buku. Selama di luar, pria itu terus dicandai oleh sang bawahan, yang dengan penuh percaya diri menyebut kalau dirinya memang menarik.

Lucunya lagi meski masih terus berperang dengan dugaan kalau dirinya pencinta sejenis, Han-gyeol sempat uring-uringan melihat Eun-chan berbicara dengan begitu akrab dengan seorang pria di telepon (yang ternyata adalah Han-seong). Di sisi lain, Han-seong sendiri sempat kaget mendengar keakraban Eun-chan dan sang sepupu.

Merasa ada sesuatu yang beda dengan Han-gyeol, Eun-chan memberanikan diri untuk mengajak pria itu untuk olah raga pagi. Namun baru sebentar, mendadak wajah Han-gyeol langsung berubah sumrigah saat Yoo-joo muncul dan langsung bersikap mesra.

Keruan saja, perubahan keadaan itu membuat Eun-chan uring-uringan. Bahkan, dirinya dan Han-gyeol sempat terlibat adu mulut sengit yang diawali oleh sikap sinis pemuda itu yang menyindir bawahannya saat dipuji Yoo-joo. Pelan-pelan, Yoo-joo mulai memperhatikan bahwa ada sesuatu yang berbeda diantara Eun-chan dan Han-gyeol.

Akibat sikap Han-gyeol yang berubah-ubah, pekerjaan Eun-chan mulai terpengaruh. Akibatnya, pertengkaran keduanya pecah saat Eun-chan diduga salah memberikan pesanan salah seorang pelanggan Coffee Prince yang angkuh. Tidak terima terus dipersalahkan, dengan penuh emosi Eun-chan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Bahkan kalau saja tidak dipisahkan, keduanya nyaris terlibat bentrok fisik. Bisa ditebak, keputusan itu langsung ditentang oleh Ha-rim dan Min-yeop, yang sama-sama berusaha membujuk Han-gyeol untuk mau menerima Eun-chan kembali.

Setelah berhenti, Eun-chan menghabiskan waktunya dengan mengunjungi studio musik milik Han-seong dan bermain-main seharian disana. Karena mulai merasa tertarik dengan sosok gadis tomboy itu, Han-seong sampai tidak mendengar bunyi telepon genggamnya. Di ujung sana, Yoo-joo hanya bisa terdiam karena teleponnya tidak diangkat.

Tidak tahan karena terus dimusuhi, ditambah munculnya perasaan kehilangan, dengan sikapnya yang angkuh Han-gyeol mengajak Eun-chan untuk makan siang bersama. Setelah mengijinkan Eun-chan memukul wajahnya, Han-gyeol akhirnya berbaikan dengan 'pemuda' itu.

Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi para pegawai Coffee Prince melihat Eun-chan muncul keesokan harinya. Sama seperti sebelumnya, Han-gyeol sengaja mencari gara-gara demi membuat Eun-chan kesal dan merajuk. Apes baginya, kali ini Min-yeop tidak tinggal diam dan langsung membela Eun-chan.

Kegembiraan yang dirasakan Han-gyeol cuma sebentar, tak lama kemudian ia mendapat kabar kalau sang nenek masuk rumah sakit. Merasa tidak enak, Eun-chan akhirnya mengunjungi apartemen sang atasan. Begitu melihat mata Han-gyeol berkaca-kaca, Eun-chan melakukan hal yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya.

Coffee Prince(Episod 6)

Meski didandani, Eun-chan tidak bisa menyembunyikan sifat tomboynya. Begitu tiba ke pesta dan berusaha menghindari Yoo-joo, dengan cueknya ia membasuh leher dan dada dengan air saat masuk ke kamar kecil. Tanpa sengaja mendengar pembicaraan, gadis itu akhirnya sadar kalau Yoo-joo adalah perempuan yang disukai Han-seong.

Begitu keluar, Eun-chan lebih kaget lagi karena Han-gyeol mendadak muncul dibelakangnya. Meski tidak ada yang mengenali, Eun-chan memaksa pulang dan menolak diantar Han-seong. Langsung melepas sepatu dan mengenakan sandal yang ditemukannya di tempat sampah, Eun-chan pulang dengan menumpang bis sambil menahan tangis sedih.

Baru saja sampai rumah, Eun-chan sudah ditelepon Han-gyeol dan diminta datang untuk menemani. Terus mencandai 'pemuda' itu dengan memintanya mendeskripsikan bau yang diendus, pelan-pelan Han-gyeol semakin tertarik dengan sosok Eun-chan yang dinilainya sangat unik.

Begitu mulai bekerja, Eun-chan berulang kali dikerjai dengan diminta untuk mengangkat pot bunga. Yang marah-marah adalah Min-yeop, yang dengan wajah kesal langsung mengambil alih tugas kakak dari Eun-sae tersebut. Malamnya, Han-seong muncul dan mengobrol berdua dengan Eun-chan.

Dengan sifat tomboynya, Eun-chan (yang sempat meneteskan air mata untuk kedua kalinya) dengan berani mengutarakan rasa sukanya pada pria itu meski sadar kalau dirinya tidak bisa bersaing dengan Yoo-joo. Sama-sama tersenyum, keduanya sepakat untuk tetap bersahabat baik.

Berkat iklan yang menarik, Coffee Prince menjelma menjadi tempat favorit anak muda dan para penghuninya seolah berubah menjadi selebritis. Satu-satunya yang berusaha menghindari sorotan kamera adalah Eun-chan, yang setengah mati menutupi wajahnya supaya identitas yang sebenarnya tidak terungkap.

Masalah baru juga dihadapi oleh Han-gyeol, yang mulai merasa ada perasaan berbeda setiap kali melihat Eun-chan. Mulai mengira dirinya tidak normal dan menjadi penyuka sesama jenis, ia berniat memeriksakan diri ke dokter jiwa. Yang terkena imbasnya adalah Eun-chan, yang kerap menjadi sasaran kemarahan Han-gyeol (yang uring-uringan karena perubahan perasaannya).

Saat sedang makan berdua di malam hari seusai kerja, Min-yeop memberitahu Eun-chan kalau mata Han-gyeol selalu tertuju padanya saat melayani pelanggan. Namun dasar bodoh, pria itu malah mengira hal itu dilakukan sang pemilik Coffee Prince untuk mengawasi Eun-chan yang pemalas.

Untuk membuktikan kalau dirinya masih normal, Han-gyeol menerima ajakan Yoo-joo untuk nonton bareng. Di lift, ia meminta gadis itu memeluknya dan langsung merasa senang karena ada perasaan berbeda yang muncul. Namun begitu di dalam bioskop, pikirannya kembali melayang ke masa-masa indah saat bercanda dengan Eun-chan.

Tidak mau memusingkan perlakuan beda Han-gyeol, Eun-chan menghabiskan hari liburnya bermain-main dengan Han-seong dan anjing kesayangannya. Tanpa sengaja, keberadaannya di rumah pria itu diketahui oleh Yoo-joo yang datang berkunjung. Dari situ juga, Yoo-joo akhirnya tahu kalau Eun-chan adalah seorang perempuan.

Saat kembali ke Coffee Prince, Eun-chan kembali menjadi bulan-bulanan sifat Han-gyeol yang berubah-ubah. Saat melawan, dengan cepat sang majikan menarik tangannya untuk diajak ke tempat sepi. Siapa sangka, Han-gyeol meminta hal yang mengejutkan : ingin memeluk Eun-chan.

Coffee Prince(Episod 5)

Melihat penghasilan Coffee Prince yang semakin menurun, Han-gyeol memutuskan untuk melakukan layanan pesan antar dan tidak memperdulikan saran dari Hong Gae-sik yang menyebut pangsa pasar yang dituju oleh pria itu salah. Tidak cuma itu, Han-gyeol memutuskan untuk memecat Min-yeop.

Alasannya sederhana : pria lugu itu tidak memberikan alasan yang jelas saat absen. Keruan saja, niat tersebut ditentang Eun-chan, terutama setelah belakangan tahu kalau Min-yeop tidak dapat menolak tawaran kakak kelasnya di perguruan gulat untuk menjaga warung. Saat dikunjungi (dan sempat adu mulut), Min-yeop mendapat ide baru untuk membahagiakan Eun-sae : memberikan makanan ceker ayam untuk gadis yang dicintainya itu.

Dasar nasib, tidak cuma Eun-sae yang terlihat keluar dari sauna perempuan tapi juga Eun-chae. Keruan saja Min-yeop langsung lemas, apalagi saat tahu kalau 'pemuda' yang selama ini dikenalnya ternyata adalah kakak kandung dari gadis yang disukainya.

Untungnya meski bodoh, Min-yeop tidak buka mulut soal identitas Eun-chan. Sementara itu, Eun-chan juga memutuskan untuk membantu Min-yeop kembali bekerja di Coffee Prince. Tidak sengaja bertemu Han-gyeol saat berjualan di malam hari, sang bos kehabisan kata-kata dan akhirnya setuju untuk menerima Min-yeop. Tak berapa lama, terjadi insiden kecil dimana Eun-chan nyaris tertabrak mobil namun berhasil diselamatkan Han-gyeol.

Sejak kejadian di sauna, sikap Min-yeop berubah 180 derajat, ia tidak lagi memusuhi Eun-chan dan malah sebaliknya. Perhatian itu ditunjukkan saat Hong Gae-sik mengajak para pekerja Coffee Prince (dan sang bos Hang-gyeol) ke perkebunan apel milik rekannya.

Sempat malas-malasan saat rekan-rekannya membantu memetik apel, Han-gyeol malah diserahi tugas menjaga warung apel. Karena berulang kali berhadapan dengan pembeli, akhirnya ia memutuskan untuk menjual apel-apel tersebut dengan harga yang (menurutnya) pantas. Keruan saja saat kembali, sang pemilik terbengong-bengong melihat apel miliknya sudah habis diborong.

Selidik punya selidik, ternyata harga yang ditentukan oleh Han-gyeol jauh dibawah pasaran yang sebenarnya. Dengan penuh rasa bersalah, pria itu akhirnya meminta tolong para karyawannya untuk membantu memetiki apel sebanyak 20 kardus. Pelajaran yang didapat Han-gyeol tidak cuma itu. Dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat keakraban antara dirinya dan para penghuni Coffee Prince yang mulai terjalin.

Pulang dengan hadiah beberapa kardus berisi apel segar, Eun-chan kembali berhadapan dengan masalah baru : ia diajak oleh Han-seong untuk datang ke pesta. Akhirnya dengan bantuan sang ibu dan Eun-sae, Eun-chan berdandan seadanya. Untung baginya, Han-seong adalah pria yang pengertian.

Sadar kalau selama ini Eun-chan belum pernah mengenal riasan, pria itu membawa sang gadis ke sebuah salon dan butik terkenal untuk didandani. Begitu turun dengan pakaian (dan wig) baru, Han-seong terkesima dan hampir tidak mengenali sosok Eun-chan.

Coffee Prince(Episod 4)


Bingung menghadapi kemungkinan harus menjual 20 karung biji kopi, Han-gyeol beruntung memiliki partner yang penuh pengalaman seperti Gae-sik. Bersama Eun-chan, Ha-rim, dan Min-yeop, ia menggagaskan ide supaya biji kopi di-oseng terlebih dahulu sebelum kemudian dijual lagi dalam bentuk bungkus kecil.

Sempat meminta bantuan finansial dari sang nenek namun ditolak, Han-gyeol kembali memarahi Eun-chan saat malam tiba. Merasa tidak enak melihat Eun-chan berjalan keluar dengan wajah menahan tangis, Min-yeop akhirnya mengaku kalau yang melakukan kesalahan pemesanan 20 karung biji kopi adalah dirinya.

Begitu mendengar dirinya salah menuduh, Han-gyeol langsung lemas. Untung baginya, ada Yoo-joo yang langsung sigap menghibur Eun-chan dengan cerita lucunya. Begitu kembali kedalam, 'pemuda' itu langsung disambut oleh sergapan Han-gyeol yang memiting kepalanya. Hasilnya, Eun-chan cuma bisa berteriak-teriak kesal karena rambutnya diacak-acak sementara Ha-rim dan Min-yeop ikut mengerjainya.

Sejak insiden biji kopi, keberuntungan Han-gyeol mulai membaik. Pasalnya, penjual wafel yang diincarnya No Sun-ki akhirnya ikut bergabung sebagai salah seorang pegawainya. Saat hendak merayakan pembukaan kafe, lagi-lagi terjadi insiden kecil. Min-yeop yang mabuk menciumi semua rekannya........termasuk Eun-chan (di bibir), yang keruan membuat gadis itu marah-marah.

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, kafe baru Han-gyeol yang diberi nama Prince akhirnya dibuka. Dengan bagian dada yang sudah ditutupi kain dengan rapat, Eun-chan bergabung dengan tiga rekannya untuk melayani tamu. Sempat dipusingkan oleh kehadiran sang ibu dan Eun-sae (yang langsung ditempel oleh Min-yeop), wajah gadis itu langsung sumrigah melihat kehadiran Han-seong.

Namun, wajahnya langsung pucat-pasi saat tahu kalau Han-seong adalah kakak Han-gyeol. Dengan panik, Eun-chan berusaha menarik perhatian pria yang disukainya itu sambil meminta supaya rahasia dirinya sebagai seorang perempuan dirahasiakan supaya bisa tetap bekerja di kafe Prince.

Kesuksesan di hari pertama (terutama karena pengunjung kafe diijinkan makan dan minum gratis) ternyata tidak berimbas ke hari berikutnya, dimana tidak seorang tamupun muncul. Melihat ada kesempatan untuk beradu kemampuan dengan Eun-chan, Min-yeop menantangnya berduel menggali tanah dan minum air dari ember. Dasar bodoh, hal itu malah membuatnya jadi bulan-bulanan candaan ketiga rekannya.

Saat kembali ke kafe, Han-gyeol terkejut melihat tidak ada satupun pegawai yang menjaga ditempat itu. Selain menghukum keempat bawahannya, pria itu menantang Eun-chan dan Min-yeop main basket dengan syarat keduanya tidak boleh berhenti sampai batas waktu yang telah ditentukan bila tidak ingin dapat hukuman berat. Meski banjir keringat, Eun-chan akhirnya mampu bertahan dan membuat Han-gyeol salut.

Setelah kembali ke kafe, sepinya pengunjung membuat pertengkaran antara Han-gyeol dan Gae-sik kembali pecah. Seolah belum cukup masalah yang menimpanya, sepinya pengunjung kafe Han-gyeol membuatnya disindir tajam oleh sang nenek. Beruntung, ada Han-seong yang membela.

Bertekad untuk membuktikan dirinya mampu, Han-gyeol sengaja bergadang di kafe untuk memikirkan konsep penjualan yang tepat dan menyuruh Eun-chan pulang. Keesokan harinya saat datang kembali, Eun-chan mendapati Han-gyeol tertidur pulas.

Coffee Prince(Episod 3)



Dasar pemalas, Han-gyeol masih berusaha membujuk neneknya supaya tidak perlu mengurus tempat yang bakal dijadikan kedai kopi (namun menurutnya lebih mirip kandang babi). Namun, sindiran dari sang ayah langsung membuatnya tak berkutik.

Begitu mendapat kesempatan untuk bertemu Yoo-joo, Han-gyeol langsung melupakan semua kesulitan yang menimpa dan melangkah dengan penuh antusias ke apartemen gadis itu. Bisa dibayangkan, bagaimana terkejutnya saat ia mendapati Han-seong ada disana, dan sadar kalau Yoo-joo telah berbaikan dengan pria itu. Dengan kecewa, Han-gyeol memutuskan pulang.

Dalam perjalanan pulang, tanpa sengaja Han-gyeol bertemu dengan Eun-chan, yang ketika membawa dua kantung besar berisi boneka ditengah hujan deras tanpa sengaja menabrak seorang pria dan terlibat pertengkaran. Sukses membantu 'pemuda' itu meloloskan diri, keduanya berteduh di rumah Han-gyeol sambil terlibat percakapan serius.

Tidak sadar kalau yang dihadapinya adalah seorang perempuan, dengan cueknya Han-gyeol melakukan hal-hal yang biasa dilakukan seorang pria didepa Eun-chan (yang langsung merasa jengah). Begitu Han-gyeol menyebut soal rencana pembuatan kafe yang menjual minuman kopi, mata Eun-chan langsung berbinar dan memohon supaya dirinya diikutsertakan sebagai pekerja.

Awalnya Han-gyeol tidak tertarik dengan kedai kopi yang diserahkan padanya, namun masukan dari Eun-chan kalau dengan punya pekerjaan tetap maka bisa memikat Yoo-joo langsung membuatnya berubah pikiran. Eun-chan langsung diterima namun ada satu masalah : mantan pemilik lama yang juga diserahi tanggung jawab oleh nenek Han-gyeol yang bernama Hong Gae-sik tahu kalau Eun-chan adalah seorang perempuan.

Dengan bujet yang sangat terbatas, Han-gyeol mengajak Eun-chan untuk melakukan survei demi mengetahui pangsa pasar yang diincar oleh kafe baru miliknya. Tanpa sengaja, ia melihat sebuah warung kaki lima yang menjual wafel dan menjadi incaran gadis-gadis.

Eun-chan sendiri langsung merasa berbunga-bunga ketika tahu dirinya telah mempunyai pekerjaan tetap, dan mendatangi rumah Han-seong. Berpapasan dengan pria itu saat hendak pulang, dengan malu-malu Eun-chan meminta nomor ponsel Han-seong.

Saat sedang memindahkan barang-barang, Eun-chan kembali bertemu dengan Hwang Min-yeop, pria yang menyukai Eun-sae dan berencana untuk membuat perhitungan dengan 'pemuda' itu. Dasar nasib, Min-yeop akhirnya malah ditawari Han-gyeol untuk bergabung ke kafe baru miliknya.

Di hari pertamanya bekerja, Eun-chan memastikan diri supaya dirinya bisa terlihat seperti seorang pria dengan cara menggunakan kain untuk menutupi bagian dadanya. Begitu sampai, ia terkejut melihat Yoo-joo ada disana dan mengenali sosok Eun-chan.

Meski berusaha bertingkah laku sebagai pria, Eun-chan ternyata tidak mampu menutupi sifat aslinya. Saat adu mulut dengan salah seorang sahabat Han-gyeol, tanpa sengaja ia melakukan kesalahan saat melakukan pemesanan. Akibatnya cukup fatal : pesanan biji kopi berharga mahal yang seharusnya cuma 2 kilogram berubah menjadi 20 kilogram.

Coffee Prince(Episod 2)



Han-gyeol rupanya benar-benar serius, ia sampai membuat perjanjian tertulis dengan Eun-chan sambil meminta nomor asuransi kesehatan dan kartu identitas gadis itu. Tidak mau identitasnya sebagai perempuan terbongkar, Eun-chan berpura-pura kehilangan identitasnya.

Begitu gembira karena masalah keuangannya mulai teratasi, Eun-chan bermaksud merayakan kesuksesan bersama sang ibu dan Eun-sae. Namun saat perjalanan pulang, tanpa sengaja ia bertemu Han-seong. Rupanya, pria itu bimbang karena gadis yang dicintainya Yoo-joo mengajak untuk kembali berhubungan. Telepon dari rumah-lah yang menghentikan pembicaraan keduanya, Eun-chan langsung berlari terbirit-birit meninggalkan Han-seong.

Saat kembali ke rumah, Han-seong mendapati Yoo-joo telah menunggunya bersama Han-gyeol (yang kemudian bergegas pulang). Sempat membiarkan gadis itu berdiri didepan rumah, Han-seong berubah pikiran dan sambil menariknya kedalam, menciumi Yoo-joo dengan penuh nafsu. Namun saat pagi tiba, pria itu kembali mendapat pemikiran baru dan malah mengusir Yoo-joo.

Sementara itu, drama antara Han-gyeol dan Eun-chan dimulai. Jengkel melihat pakaian 'pasangan baru'nya yang asal-asalan, Han-gyeol menarik Eun-chan ke sebuah butik ternama dan mendandani 'pemuda' itu dengan jas mahal. Setelah itu, rencana keduanya dimulai : merusak perjodohan yang telah diatur oleh keluarga Han-gyeol.

Caranya cukup unik, Han-gyeol sengaja menunjukkan kemesraan dengan Eun-chan sehingga para gadis yang sengaja dipertemukan dengannya langsung mengamuk. Sadar kalau rencananya berhasil, Han-gyeol secara spontan mencium bibir Eun-chan. Reaksinya benar-benar tidak terbayangkan : Eun-chan langsung mencari obat kumur untuk membersihkan mulutnya yang terkontaminasi.

Mendapatkan ciuman pertama dengan cara yang tidak biasa, Eun-chan jengkel setengah mati namun tidak bisa berhenti membayangkan cara Han-gyeol mendekatinya. Dasar apes, saat makan siang bersama, pria itu ambruk sehingga harus dibopong Eun-chan.

Karena tidak juga bangun meski sudah sampai dirumah, Han-gyeol akhirnya dibopong Eun-chan ke tempat latihan taekwondo miliknya. Begitu bangun, Han-gyeol mendapati dirinya sudah terikat. Rupanya, hal itu adalah ulah murid-murid Eun-chan yang masih kecil saat sang guru meninggalkan mereka untuk mengurus sebuah insiden kecil di sekolah Eun-sae.

Sempat jengkel karena 'disiksa', Han-gyeol langsung tersenyum lebar melihat aksi Eun-chan didepan anak-anak dan sadar betapa beratnya kerja sahabat barunya itu untuk menghidupi keluarga. Sebelum pergi, Han-gyeol meninggalkan jam tangan mahal miliknya dan sebuah surat untuk Eun-chan.

Menganggap semuanya sudah selesai, siapa sangka Han-gyeol malah memimpikan Eun-chan, yang berpakaian sebagai seorang pria, sebagai pengantinnya. Mereka tidak sadar bahwa awal bagi hubungan tidak biasa keduanya baru saja dimulai : Han-gyeol ditugaskan sang nenek untuk mengurus sebuah kedai kopi.

Selasa, 14 Jun 2011

Coffee Prince(Episod 1)



Sebagai seorang kepala keluarga yang selalu dijadikan andalan, Go Eun-chan telah melalui banyak hal mulai dari melihat orang telanjang sampai disangka sebagai seorang pria (padahal dirinya adalah perempuan tulen). Pekerjaannya juga terhitung beragam, mulai dari pengantar mie hingga sebagai guru taekwondo.

Tidak cuma itu, ketomboyan Eun-chan juga digunakan oleh adiknya yang masih duduk di bangku sekolah Eun-sae untuk mengusir pria yang berusaha mendekatinya. Tidak main-main, sang kakak bahkan mampu memenangkan adu makan dengan menghabiskan lima mangkok mie tanpa kesulitan berarti.

Di tempat lain, Choi Han-gyeol adalah seorang pria pewaris perusahaan makanan terkenal yang meski telah berusia 29 tahun namun masih betah membujang. Kiprahnya yang seolah tidak memperdulikan masa depan membuat ibu dan neneknya (yang terkena penyakit kanker) sangat khawatir.

Pada kenyataannya, Han-gyeol masih memiliki perasaan pada gadis yang begitu dicintainya bernama Han Yo-joo, meski gadis itu sempat memiliki hubungan yang begitu akrab dengan pria lain yang juga sahabatnya Choi Han-seong. Memiliki nasib yang begitu berbeda dengan Eun-chan, pertemuan keduanya seolah hanya tinggal menunggu waktu.

Saat pulang mengantar mie, tanpa sengaja Eun-chae melihat tas Yo-joo dijambret oleh seorang pria, dan langsung menghajar si penjahat. Begitu membuka helm, gadis tomboy itu sangat terkejut saat melihat orang yang diringkusnya adalah pria yang sempat mengejar-ngejar adiknya Eun-sae.

Tidak ingin pria itu mengalami kesulitan, Eun-chan sengaja melepasnya dengan berpura-pura terjatuh saat berusaha meringkus. Siapa sangka, Han-gyeol yang membantu memapah Yo-joo yang terkilir malah menyangka gadis (yang dikiranya sebagai pemuda) itu bersekongkol. Padahal demi menolong Yo-joo, Eun-chan sampai mengorbankan sepeda motor pengantar mie-nya sampai rusak hingga akhirnya dipecat.

Begitu sampai dirumah, sejumlah masalah sudah siap menanti. Selain Eun-sae yang butuh biaya untuk meneruskan kuliah, Eun-chan juga harus memikirkan harga sewa rumah yang melonjak dan ulah sang ibu yang menghilangkan cincin yang harganya cukup mahal.

Dalam keadaan terdesak, sambil menimbang-nimbang mana yang lebih penting antara harga diri dan uang, Eun-chan memutuskan untuk menelepon Han-gyeol lewat nomor di kartu nama yang pernah diberikan padanya. Secara kebetulan, saat itu pria yang dituju sedang berada di kamar hotel bersama seorang perempuan (yang berusaha menjebak Han-gyeol namun gagal total).

Begitu masuk, wajah Eun-chan langsung memerah saat melihat Han-gyeol muncul hanya dengan mengenakan jas mandi. Dalam satu kejadian saat adu mulut, tanpa sengaja Eun-chae jatuh menimpa tubuh Han-gyeol, yang dengan kesal akhirnya mengusir gadis itu dan perempuan yang menemaninya semalaman keluar.

Eun-chan yang masih jengkel terus menteror Han-gyeol saat pria itu dihadapkan oleh kencan buta yang telah diatur oleh keluarganya. Demi meloloskan diri dari perjodohan yang memusingkan, Han-gyeol akhirnya mendapatkan sebuah ide dan itu melibatkan sosok Eun-chan.

Sinopsis Coffee Prince


Choi Han-kyeol adalah seorang pria sombong yang berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya, ia termasuk pria yang tidak percaya akan cinta dan tidak menginginkan pernikahan terjadi dalam hidupnya.

Sifat pemuda itu sangat kontras dengan Go Eun-chan yang saking tomboynya, orang sering salah mengira dirinya sebagai seorang laki-laki. Ia tipe perempuan pekerja keras karena harus menghidupi ibu dan adiknya, serta mau melakukan segala macam pekerjaan mulai dari menjadi seorang pelayan, pengantar makanan, susu, koran, dan lain-lain.

Pertemuan keduanya terjadi dua kali tanpa sengaja. Yang Pertama saat Eun-chan mengantar makanan ke rumah Han-kyeol dengan memakai helm dan kaos oblong. Mengira gadis itu adalah pria, dengan cueknya Han-kyeol mempersilahkan Eun-chan masuk sementara ia hanya mengenakan sehelai handuk. Bisa ditebak, Eun-chan langsung terbirit-birit keluar dari tempat itu secepat mungkin.

Yang kedua terjadi saat ada pencopetan. Kebetulan Eun-chan mengenal si pencopet yang tiada lain tiada bukan adalah teman adiknya. Mengira Eun-chan adalah komplotan si pencopet, hampir saja kemarahan Han-kyeol meledak. Cerita bertambah menarik saat tokoh-tokoh selanjutnya muncul. Yang pertama adalah sepupu Han-kyeol bernama Choi Han-seong, seorang produser musik yang cukup sukses, namun gagal dalam kisah asmara. Perempuan yang ia cintai Han Yoo-joo tiba-tiba pergi begitu saja.

Kebetulan, perempuan itu pula yang selama 9 tahun secara diam-diam dicintai oleh Han-kyeol.
Dua tahun setelah kejadian, Yoo-joo mendadak kembali ke Seoul dan berusaha keras untuk bisa kembali ke pelukan Han-seong. Namun karena masih sakit hati (ditambah mulai tertarik dengan sosok Eun-chan yang dianggap unik), pria itu menepis keras ajakan sang mantan kekasih.

Sama seperti dengan Han-kyeol, perkenalan Eun-chan dan Han Seong juga penuh kejutan. Setiap pagi, Eun-chan selalu mengantar susu dan mengajak bicara anjing kesayangan pria itu. Perilaku unik tersebut mengundang rasa ingin tahu Han-seong tentang gadis tomboy pengantar susunya.

Sementara itu setelah mendapat ultimatum dari sang nenek, mau tidak mau Han-kyeol harus menangani sebuah kedai kopi yang baru dibeli oleh keluarga mereka. Awalnya Han-kyeol menolak tugas itu namun akhirnya berubah pikiran karena ingin membuktikan kemampuan.

Demi menarik pelanggan wanita di kedai yang diberi nama Coffee Prince tersebut, Han-kyeol memutuskan untuk mempekerjakan karyawan yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Dasar nasib, Eun-chan yang sedang kesulitan keuangan akhirnya melamar pekerjaan disana.

Karena mengira Eun-chan laki-laki, maka Han-kyeol langsung menerima `pria` itu. Saat ini lah kita bisa menyaksikan banyak kekonyolan, saat Han-kyeol mulai merasakan getar-getar aneh saat berdekatan dengan Eun-chan. Sempat meragukan seksualitasnya sendiri, Han-kyeol bahkan sempat pergi ke psikiater untuk mengetahui apakah dirinya telah berubah menjadi homoseksual.

Demi menjaga harga dirinya, ia pun menghindari Eun-chan. Keruan saja, gadis itu kebingungan dengan perubahan sikap bosnya yang tiba-tiba. Namun pada akhirnya Han-kyeol tak bisa menahan lagi dan ia mencium sang bawahan seperti layaknya laki-laki mencium perempuan. Ia bahkan mengesampingkan harga dirinya dan tak peduli pandangan orang lain yang menganggapnya aneh.

Tidak bisa dipungkiri, serial garapan MBC ini merupakan salah satu melodrama Korea yang paling banyak dibicarakan di tahun 2007 meski pada kenyataannya Coffee Prince alias Keopi Peurinseu 1 Hojeom 'hanya' menduduki peringkat tertingginya di posisi kedua untuk urusan rating sepanjang pemutaran.

Uniknya, kasus serupa juga sempat dialami Goong alias Princess Hours setahun sebelumnya. Kebetulan, keduanya sama-sama dibintangi oleh Yoon Eun-hye yang aktingnya disebut mengalami kemajuan pesat. Bahkan untuk perannya kali ini, aktris yang mantan personil BabyVOX itu sampai nekat membabat rambut panjangnya.

Sama seperti serial Korea lainnya, tidak lengkap membicarakan Coffee Prince tanpa menyebut deretan aktor yang tampil. Sudah tentu, nama pertama yang diingat adalah Gong Yoo yang tampil dingin. Selain itu, tidak ketinggalan Lee Seon-gyoon dan Chae Jeong-ahn yang mampu memanaskan konflik yang terjadi.

Coffee Prince terasa makin lengkap dengan deretan lagu apik yang mewarnai serial berdurasi 17 episode itu, sebut saja mulai dari The Melody dengan Goodbye hingga Kopi Hanchan Ottae yang disuarakan oleh Humming Urban Stereo featuring Yojo.

Meski akhir cerita drama romantis ini sudah bisa diperkirakan, ditambah cerita yang sedikit bertele-tele di bagian akhir, namun bagi penggemar melodrama Korea khususnya yang ingin melihat sekuat apa chemistry antara dua pemeran utamanya, Coffee Prince pantang untuk dilewatkan.

Ahad, 12 Jun 2011

Sinopsis Sinetron Cinta Melody


Episode 01 -
Episod 01
Elang baru pulang belajar dari Amerika Syarikat dan diarahkan oleh ayahnya untuk bertugas daripada bawah. Oleh itu dia ditugaskan dibawah pekerja cemerlang syarikat iaitu Melody.
Episode 02
Hanny mendengar pengakuan Jelita bahwa dirinya adalah orang yang sudah mencuri uang milik Melodi.
Taufik menjelaskan kepada Bharata bahwa Elang sudah mengambil uang 10 juta sebagai tanda kekecewaannya kepada Melodi yang bersikap terlalu tegas. Nissa langsung memberikan tamparan kepada Melodi yang saat itu sedang bersama dengan Elang.
Episode 03
Melody langsung memarahi Elang saat mengetahui Elang terlambat sampai di kantor. Elang memasuki ruang kerja Ajeng dan mengajaknya pergi nonton.
Hanny menjelaskan pada Melody bahwa Jelita tidak akan pernah memakai motor Melody lagi karena Jelita akan membeli sebuah mobil baru.
Episode 05
Wajah Melody tampak tegang saat duduk di hadapan Anggika. Tiba-tiba Anggika mengucapkan selamat karena Melody dipromosikan menjadi senior manager dan Ajeng akan menjadi bawahannya jadi harus memberikan semua laporan kepadanya.
Sebagai penghargaan, Melody akan diberi kendaraan pribadi. Melati hanya bisa terpana.
Episode 06
Elang menangis karena merasa bersalah kepada Melody. Namun disaat itu pula, tiba-tiba Elang terlihat limbung dan kemudian jatuh tak sadarkan diri di atas lantai.
Hani mengejar Fajar (Bharata), namun Hani kaget dan bingung karena sepertinya Fajar tidak mengenali dirinya.
Episode 07
Bharata mendukung hubungan antara Elang dengan Melody. Elang tersenyum bahagia mendengar hal tersebut.
Anggika mengucapkan terima kasih kepada Bharata karena selalu mendukung keputusan Elang dan menjadi ayah yang baik untuk Elang.
Episode 08
Ajeng berhasil mempengaruhi Melody tentang Elang sehingga Melody mulai meragukan dan menghindari Elang.
Namun takdir berkata lain, karena lagi-lagi Melody harus bekerja sama dengan Elang dalam sebuah proyek atas perintah Bharata. Tentu saja Melody tidak bisa menolak.
Episode 09
Anggika kaget saat mendengar Elang mencintai Melody. Suatu ketika, Melody terlambat datang ke kantor, Anggika yang tahu hal ini memarahinya dan bersikap dingin. Melody merasa heran dengan sikap Anggika
Jelita terus berusaha untuk menekan Elang supaya menerima dirinya. Elang yang kesal menyiram Jelita dengan air cucian kotor penjual bubur di pinggir jalan.
Episode 10
Anggika dan Ajeng merencanakan sesuatu yang bisa membuat Melody dan Elang salah paham. Anggika memasukkan laporan Melody dengan nama Elang. Anggika memberitahu semua ini pada Melody. Melody kaget melihat laporannya atas nama Elang.
Ajeng menghina Melody dan mengatakan bahwa dia sangat bodoh karena sudah mempercayai Elang. Tanpa disadari Ajeng, Elang mendengar semua itu.
Episode 11
Anggika meminta Melody, Elang, dan Ajeng untuk berhenti membuat keributan di ruangannya kemudian Anggika menekankan kepada Melody untuk tidak memanfaatkan anak buahnya demi kepentingan karirnya.
Ketika di luar Ajeng menghadang Melody dan menyatakan bahwa dirinya akan membuat Melody menderita, apalagi Anggika sudah sangat membenci Melody.
Episode 12
Anggika tampak berpura-pura kaget saat Melody mendatangi ruangannya dan mengajukan surat pengunduran diri.
Gina memberikan penjelasan kepada Anggika bahwa Melody benar-benar marah pada Elang. Anggika pun menceritakan semua hal yang terjadi saat Melody mendengarkan pembicaraan dirinya dengan Elang.
Dengan wajah marah, Lestari menghampiri Elang. Menurutnya meski pun Elang adalah anak Bharata, tetap saja dia tidak berhak menyakiti Melody sampai-sampai Melody mengundurkan diri.
Episode 13
Anggika akhirnya berhasil membebaskan Elang dari kantor polisi. Namun setelah itu, Anggika meminta Elang untuk jangan menemui Melodi lagi, dan menikah dengan Ajeng. Namun Elang menolak permintaan ibunya itu.
Ajeng berusaha menghancurkan hubungan antara Melodi dengan Elang, dengan mencuri jam tangan Anggika, lalu membakar bengkel Nissa, dan meninggalkan jam tangan Anggika disitu . Hal itu membuat Melodi berfikir bengkel tersebut dibakar oleh Anggika.
Episode 14
Bharata masih bimbang dengan keputusan Anggika yang menginginkan acara pertunangan antara Elang dan Ajeng dipercepat. Kemudian Anggika meyakinkan Bharata bahwa seiring dengan berjalannya waktu Elang dapat menerima cinta Ajeng.
Pesta pertunangan Elang dan Ajeng sedang berlangsung di dalam Restoran. Ajeng dan Elang berdiri berdampingan, tamu-tamu bergantian memberi selamat pada mereka berdua. Wajah Ajeng nampak sangat bahagia sementara Elang sedikit tertekan dengan semua ini.
Sementara itu Melody yang kebetulan melintas di tempat itu kaget saat membaca sebuah papan yang bertuliskan acara pertunangan Elang Ajeng.
Episode 15
Elang yang tahu Nisa meninggal, mendatangi Melody di pemakaman. Elang minta maaf padanya dan berjanji tidak akan pernah meninggalkannya. Melody dan Elang lalu menikah.
Melody yang sedang menyiapkan makan malam di rumah menerima telepon dari Polisi. Melody kaget mendengar berita bahwa Elang meninggal karena kecelakaan.
Episode 16
Bu Anggika menampar Melody dengan keras sambil menyalahkan dan menghina Melody sebagai penyebab atas kecelakaan yang dialami oleh Elang hingga Elang tiada.
Bharata terkejut, sementara itu Ajeng tersenyum puas melihat hal itu. Di lain pihak, Melody syokk menatap Anggika sambil memegangi pipinya.
Episode 17
Anggika menawarkan banyak uang pada Hani dan Jelita, dengan syarat mereka harus menggugurkan kandungan Melody dan mengusirnya dari rumah. Hani menyanggupi permintaan itu.
Sementara itu, di sebuah tempat, Elang tiba-tiba sadar dan terbangun dari komanya.
Episode 18
Ajeng menelepon dan membeberkan perbuatan Anggika yang menyuruh Hani menggugurkan kandungan Melody. Elang terkejut. Elang yang mengemudi dalam keadaan setengah mabuk, menabrak mobil Sonia. Melihat keadaan Sonia yang gawat, Elang bergegas membawanya ke rumah sakit.
Sementara itu, di tengah jalan, Melody melihat Raffi nyaris ditabrak bis. Melodi segera menolong Raffi. Raffi terkesima.
Episode 19
Elang mendatangi rumah sakit untuk menjenguk Sonia. Saat itu Elang mendengar ucapan Sonia tentang kecacatannya. Elang lalu masuk dan menasehati Sonia agar tidak putus asa.
Melody kaget melihat kartu nama Raffi yang menunjukkan kalau Raffi hanyalah seorang sales di showroom mobil, bukan pria kaya sombong yang selama ini dia kira.
Episode 20
Melody marah kepada Raffi karena sudah berbohong tentang statusnya, Melody juga meminta Raffi untuk tidak mengganggunya lagi.
Anggika menjenguk Elang di penjara, namun Elang masih tetap bersikap sinis kepada Anggika. Anggika terlihat sedih.
Episode 20
Melody marah kepada Raffi karena sudah berbohong tentang statusnya, Melody juga meminta Raffi untuk tidak mengganggunya lagi.
Anggika menjenguk Elang di penjara, namun Elang masih tetap bersikap sinis kepada Anggika. Anggika terlihat sedih.
Episode 21
Delon meminta semua anak buahnya tidak memberikan alasan yang macam-macan saat gagal menyelesaikan tugas.
Jelita menjelaskan kepada Hani bahwa kedatangan Elang bisa membuat rencana mereka berantakan tetapi Hani menegaskan bahwa mereka bisa lebih mudah memeras anggika dengan kehadiran Elang.
Delon mendatangi Sonia dan mengabarkan bahwa Elang mengalami kecelakaan.
Episode 22
Tiba-tiba Elang berdiri dari kursi rodanya dan berteriak histeris kemudian jatuh pingsan.
Saat Anggika mencemaskan keadaan Elang, dengan tegas Elang meminta Anggika untuk tidak menyentuhnya.
Episode 23
Ronny sangat bingung ketika seluruh perhiasan yang disimpan olehnya mendadak menghilang. Wisnu pun berusaha membantu.
Sementara itu, Karin geram kepada Agnes soal perhiasan-perhiasan yang telah diambil oleh Agnes. Agnes pun hanya bisa menangis di hadapan Karin.
Episode 24
Di bawah hujan yang deras, Raffi berjanji kepada Melody bahwa dirinya akan selalu menjaga dan mencintai Melody selamanya. Melody pun terharu dengan ucapan Raffi.
Sementara itu, Sonia merasa sangat kecewa dengan sikap Indarto yang telah mengambil harapan untuk mempertemukan Melody dengan Elang.
Indarto menelepon Anggika bahwa Elang saat ini ada di rumahnya. Anggika pun terlihat bingung.
Episode 25
Di bawah hujan yang deras, Raffi berjanji kepada Melody bahwa dirinya akan selalu menjaga dan mencintai Melody selamanya. Melody pun terharu dengan ucapan Raffi.
Sementara itu, Sonia merasa sangat kecewa dengan sikap Indarto yang telah mengambil harapan untuk mempertemukan Melody dengan Elang.
Indarto menelepon Anggika bahwa Elang saat ini ada di rumahnya. Anggika pun terlihat bingung.
Episode 26
Di bawah hujan yang deras, Raffi berjanji kepada Melody bahwa dirinya akan selalu menjaga dan mencintai Melody selamanya. Melody pun terharu dengan ucapan Raffi.
Sementara itu, Sonia merasa sangat kecewa dengan sikap Indarto yang telah mengambil harapan untuk mempertemukan Melody dengan Elang.
Indarto menelepon Anggika bahwa Elang saat ini ada di rumahnya. Anggika pun terlihat bingung.
Episode 27
Elang terus memaksa Melody dan berjanji tidak akan melepaskannya sebelum Melody menyatakan cintanya. Namun Melodi dengan tegas mengusir Elang.
Melody kaget melihat banyak mainan di kamar Rayya, apalagi semua mainan tersebut dikirimkan oleh Elang.
Di dalam sebuah mobil, Delon berbicara dengan Anjar, dia bertekad menguasai Sonia. Anjar tersenyum mendengar hal itu.
Episode 28
Melodi mulai merasa gundah karena merasakan perasaan hatinya terhadap Raffi mulai berubah sedikit demi sedikit.
Elang mengancam akan pergi meninggalkan rumah jika Azizah terus menerus mencampuri semua urusannya.
Melodi shock mendapati Rayya yang terjatuh menangis diatas lantai, Elang yang sedang berada diluar, kaget ketika mendengar tangisan tersebut.
Episode 29
Di hadapan Sonia, Elang menumpahkan semua perasaannya terhadap Melody, perasaan betapa dia ingin datang dan membawa Melody dari kehidupan Raffii. Padahal, Sonia sendiri sedih karena perasaan dia terhadap Elang juga sama, dia sangat mencintai Elang.
Salah seorang anak buah Anggika melaporkan kepada Anggika bahwa mereka telah mengetahui tempat persembunyian Melody.
Episode 30
Anggika mengingatkan Elang untuk melupakan Melody karena dia telah membuat perasaan Melody ke Elang hilang. Raffi bertanya dengan cemas tentang keberadaan Melody karena Melody belum kembali.
Anggika kaget karena Raffi ternyata belum mengetahui hubungan antara Melody dengan Elang. Dia bertekad segera memberitahukannya.
Episode 31
Anggika mengingatkan Elang untuk melupakan Melody karena dia telah membuat perasaan Melody ke Elang hilang. Raffi bertanya dengan cemas tentang keberadaan Melody karena Melody belum kembali.
Anggika kaget karena Raffi ternyata belum mengetahui hubungan antara Melody dengan Elang. Dia bertekad segera memberitahukannya.
Episode 32
Elang bertemu dengan Raffi dan Melody ketika di rumah sakit. Elang tampak kaku dan menganggap Melody tidak ada. Melody pun terlihat kaku dan bingung.
Ketika Melody dan Elang di dalam mobil pun, mereka tidak saling bicara. Melodi makin terlihat bingung dengan sikap Elang yang seolah menganggap dirinya tidak ada.
Episode 33
Elang meminta Melody dan Raffi untuk datang ke acara pernikahannya dengan Sonia. Namun Melody tidak datang ke pernikahan Elang.
Sementara itu, melalui wartawan, saat acara persiapan pernikahan, Elang meminta agar Melody menghentikan acara pernikahannya dengan Raffi. Melody tampak shock dengan pernyataan Elang.
Sonia diculik oleh Delon saat sedang di masjid. Semua orang panik, Elang pun pergi mencari Sonia dan berharap tidak terjadi apa-apa dengan Sonia.
Episode 35
Sonia merasa lega ketika Elang berhasil datang dan membebaskan dirinya dari sekapan Delon. Sonia segera memeluk Elang sambil menangis.
Raffi menangis seorang diri sambil duduk di jalan. Wajahnya tampak murung dan sedih. Teman-teman Raffi akhirnya datang dan berusaha menghiburnya.
Episode 36 – Akhir (Video)
Saat Melody dan Raffi berada di hotel, Raffi meminta dua kunci kamar untuk mereka. Melody menanyakan soal pemesanan dua kamar tersebut, Raffi menjelaskan bahwa mereka sedang tidak ada di rumah, jadi mereka tidak harus pura-pura tidur dalam satu kamar.
Sementara itu, Sonia mengatakan pada Anggika, bahwa dirinya tidak mau menikahi Elang. Namun Anggika berusaha membujuk Sonia kembali. Sonia hanya diam dan tidak berkata apa-apa.

Cerita-Cerita Yang Best Giler

get this widget here
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

wibiya widget